Thursday, November 6, 2014

Sejarah Perusahaan

Tahun 2005 menjelang kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI Ke-6 perintisan berdirinya perusahaan dimulai setelah terjadinya krisis moneter internasional tahun 1998 menyebabkan nilai tukar rupiah di mata internassional menurun sangat drastis hingga mencapai 400 %, Hal ini akibat perputaran ekonomi global dan perilaku para pebisnis internasional yang banyak melakukan intervensi inkomprehensif menyebabkan satu sistematika perekonomian global yang merosot.
Menyikapi hal tersebut pendiri perusahaan yang waktu itu masih menjabat Pimpinan Cabang Persahaan Finance Internasional PT. Carita Indah Perdana mencoba menelusuri jejak sumber investasi yang menjadi guarantoor perusahaan induknya.

Dengan berbagai halangan, hambatan, tantangan, gangguan dan perjuangan yang sangat lama dan berliku-liku di rimba metropolitan Jakarta, akhirnya tahun 2009 dapat bertemu dengan investor yang memiliki tujuan dan kebijaksanaan untuk mendukung pembangunan perekonomian NKRI seutuhnya.

Ketika mengajukan dengan menggunakan nama PT. Carita Indah Perdana, investor menyarankan agar melakukan addendum terhadap komposisi direksi board yang ada, dengan memasukkan orang-orang kompeten dan memiliki integritas, kredibilitas dan kapabilitas yang dapat diandalkan, mengeliminir para pesero diam dan direksi non aktif, agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Kondisi perusahaan yang menurun dan sulitnya melakukan reorganisasi perusahaan menginspirasi Mistaani Maaruf, SE untuk mendirikan usaha bersama salah satu komisaris perusahaan Masru Tubo, SH, MH dan membentuk perseroan baru dengan nama Indah Gemilang Lestari Makmur yang dilahirkan oleh Notaris Shelam Bastomi, SH,M.Kn di Jakarta tahun 2011.

Perusahaan ini dibangun untuk mewadahi aspirasi masyarakat tempat asal pendiri di Sulawesi Tengah yang menginginkan adanya investasi proyek padat karya utnuk pembangunan perkebunan kelapa sawit berbasis kerakyatan guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat tepi hutan yang masih sangat miskin dan termargnalkan.

Melalui berbagai pertemuan dan ujian dari pihak investor, bersaing dengan berbagai pengusaha lain lulusan nasional internasional, pendiri perusahaan lolos masuk dalam kategori pengusaha muda yang memiliki dedikasi, inegritas, semangat juang dan visi misi yang sesuai dengan harapan investor.

Setelah 1 tahun kemudian terbit Lembaran Negara tentang Pengesahan Berdirinya PT. Indah Gemilang Lestari Makmur yang menjadi persyaratan utama dalam mengelola asset investment yang dipercayakan kepada perusahaan. Legalitas lain berupa SIUP, HO, TDP, Fiskal dan SITU serta domisili perusahaan, NPWP serta bukti rekening perusahaan yang dipersyaratkan dapat dipenuhi dengan berangsur-angsur mengingat perusahaan dalam kondisi serba sulit.

Dalam proses pengalihan dana investasi kepada perusahaan, direksi board diberikan kuliah kerja nyata langsung oleh kepala investor, dengan melakukan pengajaran teori dan praktek langsung di lapangan, terkait dengan lembaga investasi, lembaga negara dan institusi perbankan dalam melegaliasi investment dana yang sebagian besar ada di rekening bank luar negeri.

Pemahaman investasi internasional, finance internasional, foreign exchange, trading, holding investmen, hire trading,hedging, asuransi keuangan dan rolling program serta pengenalan lembaga-lembaga keuangan internasional, FATF, MI, Bank Dunia, IMF, PBB, Uero Clear Belgie, MT100, MT 999 dan sarana-prasarana investasi serta surat-surat berharga seperti Letter of Credit, SBLC, CDT, BG, Bank Note Exhibit, A, B, C dan obligasi negara, surat hutang negara dan sebagainya diajarkan secara perlahan dan langsung dipraktekkan dalam perusahaan.

Pembentukan rekening induk, rekening pada bank koordinat, rekening pada bank officer, bank Indonesia dan rekening trading seluruhnya diajarkan guna kesiapan perusahaan dalam menjalankan investasi sesungguhnya di masa depan.

Akhirnya pada bulan July 2014 terbit pertama kali perangkat keuangan pertama yang dipecah dari Bank Garansi Mandiri menjadi Exhibite (b) note pada Bank Custodian BNI 46 sebagai langkah untuk mempermudah investasi berjalan di Sulawesi Tengah. Pemecahan instrumen keuangan yang sedianya bernilai 500 juta USD dipecah dalam custodial yang lebih rendah dengan menjadikan 1 BG besar menjadi 10 lembar dengan nilai 50 juta USD.

Kewajiban pemohon perusahaan sekarang berada pada titik akhir untuk pemindahan nilai asset pada Bank BNI ke Sulawesi Tengah memerlukan dukungan stake holder Daerah Sulwesi Tengah dalam menyambut investment lunak yang diperoleh selama kurun waktu 9 tahun. Selamat bekerja.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.